Assalamualaikum
pembuka bicara.
Pada hari
Jumaat tanggal 11/12/2015.
Hanya 7
bulan 26 Minggu aku di dalam kini terasa ingin melihat dunia yang indah, hati ku
memberontak ingin melihat dunia sana dimana ada matahari, bulan, bintang dan
paling yang teristimewa adalah ibu dan
ayah ku.
dari situ
aku mula berfkir mesti dunia ku selepas ini paling indah.
Belum belum
puas lagi bermain ke sana ke sini di dalam duniaku ini lagi. Makan ku terjaga
tidak susah untuk aku berfikir lagi. Bila ku lapar aku menagis kelaparan aku
memangil ibu ku kerana kelaparan. Aku makan dengan secara semula jadi melalui
salur tali pusat ibu ku ini.
Sesekali aku mengidamkan sesuatu dan aku memberi tahu
kepada ibu ku tentang keinginan ku ini. Bila aku bernasib baik mungkin aku
dapat merasakannya.
"
Mungkin disebabkan ini ibu ku menjadi mengidam sesuatu dan memberitahu kepada
ayah untuk sempurnakan permintaan ini "
Mungkin ini
adalah janji aku dengan tuhan ku sebelum menjejak kaki aku ke dunia :
· Aku : "Para malaikat di sini
mengatakan, bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara
saya hidup di sana, saya begi tu kecil dan lemah ?"
· Tuhan : "Aku telah memilih satu
malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu"
· Aku : "Tapi di surga apa yang
saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk
bahagia"
· Tuhan : "Malaikatmu akan
bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan
cintanya dan lebih berbahagia"
· Aku : "Dan apa yang dapat saya
lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMu?"
· Tuhan : "Malaikatmu akan
mengajarkan bagaimana caramu berdo'a"
· Aku : "Saya mendengar bahwa di
bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya ?"
· Tuhan : "Malaikatmu akan
melindungimu dengan taruhan jiwanya sekalipun"
· Aku : "Tapi saya akan bersedih
karena tidak melihat Engkau lagi"
· Tuhan : "Malaikatmu akan
menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu
bisa kembali kepadaKu, walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu"
Saat itu suyrga begitu tenangnya sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan
sang Aku dengan suara lirih bertanya:
· Aku : "Tuhan..........jika saya
harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahuku siapa nama malaikat di
rumahku nanti ?"
· Tuhan : "Kamu dapat memanggil
nama malaikatmu itu......, Ibu ..."
Aku tahu
semua ini akan terjadi selepas aku keluar dari dunia ku ini. Aku akan sentias
menyanyangi aku.
Aku dapat
merasakan ibu ini seorang yang baik orangnya, selalu mengusap perutnya kerana
ingin melihat aku ini selesa di bawah jagaannya selamat dan terkawal rapi.
Mungkin
pada 7 bulan ini, perkembangan aku telah sempurna dan bersiap lahir ke dunia.
Biarpun berat ku 1.76 Kg tetapi demi keluarga ku ini aku harus kuat dalam
menepuh kehidupan ini.
Jam telah
menunjukkan tepat pada pukul 9.40 Pagi, aku rasanya tidak sabar lagi ingin
melihat kejelitaan ibu yang mengandungkan ku ini selama ini.
Aku tahu
peritnya dan pedihnya ketika melahirkan aku darah banyak bercurah-curah akan
mengalir dari bawah ibuku.
Jam
menunjukkan 9.50 Pagi aku telah selamat di lahirkan di dunia ini. Kerana
kekuatan seorang ibu aku bejaya keluar dari dunia ku ini dan dapat bersama
insane yang teristimewa ibu dan ayahku.
Aku berasa
amat bersyukur dan berterima kasih kepada Allah di atas jemputan ku
Ke dunia
ini.
Nota : -
Kenanglah
ibu yang menyayangiku. Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika
engkau pergi. Ingatkah engkau ketika
ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut
membalut tubuhmu ?
Sesekali
jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau
dilahirkan ! Kembalilah...mohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan
senyumanmu. Jangan biarkan kau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di
masa datang, ketika ibu telah tiada...
Tak ada
lagi di depan pintu yang menyambut kita...,tak ada lagi senyuman indah tanda
bahagia.. Yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghu ninya...yang ada hanyalah
baju yang digantung di lemari.
Tak ada
lagi..dan tak akan ada lagi..yang akan meneteskan air mata mendo'akanmu di
setiap hembusan nafasnya. Pulang.dan kembalilah segera...peluklah ibu yang
selalu menyayangimu. Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah
yang terbaik di akhir hayatnya...
Kenanglah
kasih dan sayangnya...
Janganlah
engkau sia-siakan di saat mereka lanjut usia...
Janganlah
berbuat durhaka kepadanya...
Ingatlah
karena letak syurgamu dibawah telapak kakinya...
Ingatkah
engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu? Dan ingatkan engkau ketika
air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit ?