Assalamualaikum pembuka bicara.
Pada hari Jumaat tanggal 11/12/2015.
Hanya
7 bulan aku di dalam kini terasa ingin melihat dunia yang indah, hati ku
memberontak ingin melihat dunia sana dimana ada matahari, bulan, bintang dan
paling yang teristimewa adalah ibu dan ayah ku.
dari
situ aku mula berfkir mesti dunia ku selepas ini paling indah.
Belum
belum puas lagi bermain ke sana ke sini di dalam duniaku ini lagi. Makan ku
terjaga tidak susah untuk aku berfikir lagi. Bila ku lapar aku menagis
kelaparan aku memangil ibu ku kerana kelaparan. Aku makan dengan secara semula
jadi melalui salur tali pusat ibu ku ini.
Sesekali
aku mengidamkan sesuatu dan aku memberi tahu kepada ibu ku tentang
keinginan ku ini. Bila aku bernasib baik mungkin aku dapat merasakannya.
" Mungkin disebabkan ini ibu ku
menjadi mengidam sesuatu dan memberitahu kepada ayah untuk sempurnakan
permintaan ini "
Mungkin
ini adalah janji aku dengan tuhan ku sebelum menjejak kaki aku ke dunia :
ü Aku : "Para malaikat di sini
mengatakan, bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara
saya hidup di sana, saya begi tu kecil dan lemah ?"
ü Tuhan : "Aku telah memilih satu
malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu"
ü Aku : "Tapi di surga apa yang saya
lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia"
ü Tuhan : "Malaikatmu akan bernyanyi
dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya
dan lebih berbahagia"
ü Aku : "Dan apa yang dapat saya
lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMu?"
ü Tuhan : "Malaikatmu akan
mengajarkan bagaimana caramu berdo'a"
ü Aku : "Saya mendengar bahwa di
bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya ?"
ü Tuhan : "Malaikatmu akan
melindungimu dengan taruhan jiwanya sekalipun"
ü Aku : "Tapi saya akan bersedih
karena tidak melihat Engkau lagi"
ü Tuhan : "Malaikatmu akan
menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu
bisa kembali kepadaKu, walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu"
Saat itu suyrga begitu tenangnya sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan
sang Aku dengan suara lirih bertanya:
ü Aku : "Tuhan..........jika saya
harus pergi sekarang, bisakah Engkau memberitahuku siapa nama malaikat di
rumahku nanti ?"
ü Tuhan : "Kamu dapat memanggil nama
malaikatmu itu......, Ibu ..."
Aku
tahu semua ini akan terjadi selepas aku keluar dari dunia ku ini. Aku akan
sentias menyanyangi aku.
Aku
dapat merasakan ibu ini seorang yang baik orangnya, selalu mengusap perutnya
kerana ingin melihat aku ini selesa di bawah jagaannya selamat dan terkawal
rapi.
Mungkin
pada 7 bulan ini, perkembangan aku telah sempurna dan bersiap lahir ke dunia.
Biarpun berat ku 1.76 Kg tetapi demi keluarga ku ini aku harus kuat dalam
menepuh kehidupan ini.
Jam
telah menunjukkan tepat pada pukul 9.40 Pagi, aku rasanya tidak sabar lagi
ingin melihat kejelitaan ibu yang mengandungkan ku ini selama ini.
Aku
tahu peritnya dan pedihnya ketika melahirkan aku darah banyak bercurah-curah
akan mengalir dari bawah ibuku.
Jam
menunjukkan 9.50 Pagi aku telah selamat di lahirkan di dunia ini. Kerana
kekuatan seorang ibu aku bejaya keluar dari dunia ku ini dan dapat bersama
insane yang teristimewa ibu dan ayahku.
Aku
berasa amat bersyukur dan berterima kasih kepada Allah di atas jemputan ku
Ke
dunia ini.
Nota : -
Kenanglah ibu yang
menyayangiku. Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika engkau
pergi. Ingatkah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi
melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu ?
Ingatkah
engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu? Dan ingatkan engkau ketika
air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit ?
Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu di rumah tempat
kau dilahirkan ! Kembalilah...mohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu.
Jangan biarkan kau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang,
ketika ibu telah tiada.
Tak ada lagi di depan pintu yang menyambut kita.,.tak ada lagi senyuman indah
tanda bahagia.. Yang ada hanyalah kamar kosong tiada penghu ninya..yang ada
hanyalah baju yang digantung di lemari.
Tak ada lagi..dan tak akan ada lagi..yang akan meneteskan air mata mendo'akanmu
di setiap hembusan nafasnya. Pulang.dan kembalilah segera...peluklah ibu yang
selalu menyayangimu. Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah
yang terbaik di akhir hayatnya...
Kenanglah kasih dan sayangnya.
Janganlah engkau sia-siakan di saat mereka lanjut usia.
Janganlah berbuat durhaka kepadanya.
Ingatlah karena letak syurgamu dibawah telapak kakinya.
HADID AL-FATEH